
Pemerintah menargetkan pada tahun 2015, seluruh masyarakat sudah memakai televisi digital dan meninggalkan televisi analog. Sosialisasi segera dilakukan hingga akhir 2009 dan di penghujung 2010. Dimulai dengan uji coba di area Jabotabek dan kemudian secara bertahap hingga seluruh Indonesia.
Teknologi yang dipilih adalah Digital video broadcasting terrestrial (DVB-T). Digital Video Broadcasting Terrestrial diadopsi dari Eropa. DVB-T merupakan salah satu dari sistem utama DVB (DVB-C untuk kabel dan DVB-S untuk satelit).
Pemerintah akan memasyarakatkan rencana penyelenggaraan televisi digital pada Mei-September mendatang dengan melibatkan 1.500 orang dari 33 provinsi. Mereka berasal dari lembaga penyiaran, institusi terkait, dan masyarakat pemirsa televisi.
Sehingga bagi yang masih memiliki TV Analog harus membeli STB (Set Top Box) -semacam converter siaran digital ke analog, sama halnya dengan converter kabel DVI ke VGA di monitor komputer-.
Uji coba DVB-T di Indonesia sudah pernah dilakukan oleh TVRI dan RCTI pada Juli-Desember 2006. Kemudian DVB-H yang merupakan adaptasi DVB-T untuk telepon seluler, juga sudah pernah diujicobakan oleh Nokia, memungkinkan kita untuk menikmati siaran TV yang jernih di handphone.
Jadi, kalau ada rencana beli TV baru, pilihlah TV yang sudah memiliki fitur penerima siaran digital.
Di Amerika, transisi dari televisi analog ke televisi digital sudah dilakukan pada 12 Juni 2009 lalu. Perubahan sinyal dari analog ke digital ini bertujuan untuk memberi ruang bagi gelombang udara agar bisa dimanfaatkan sebagai komunikasi darurat bagi kepolisian, petugas pemadan kebakaran, dan pihak tanggap darurat lain.
Maka saat ini Converter box menjadi barang yang wajib dibeli disana, kalau tidak mau ketinggalan berita.
0 comments:
Posting Komentar